Pages

Friday, October 16, 2015

Bukan, bukan bising kota ini yang membuatku mengenangnya. 
Bukan, bukan juga tempat tempat di hadapanku ini. 

Sudah ku bilang, aku mencintanya tanpa jeda. 
Hingga duniaku hanya dia. 
Bising kota ini tak lagi terdengar, yang kudengar hanya dia. 
Tempat tempat inipun tak terlihat, yang ku lihat hanya dia. 

Aku terduduk disini, mengenangnya.
Di tempat aku selalu bersamanya.
Bukan, bukan kami yang aku kenang. 
Hanya ia. 

Tangan panjangnya. 
Yang mampu melingkari seluruh tubuhku. 
Membuatku selalu merasa aman. 

Guyon garingnya. 
Yang mampu membuatku tertawa lepas. 
Bukan karena lucunya, karena garingnya. 
Kali ini aku menulis sambil tersenyum.

Sebentar, aku perlu menyesap kopi ku. 

Mata sayunya. 
Yang mampu membuatku merasa di cinta
Yang rela meneteskan air mata atas perasaannya padaku. 

Senyum manisnya. 
Yang tak pernah aku akui padanya soal ini. 
Senyumnya menenangkan, membuatku merasa bisa melewati semua. 

Sudah malam, aku ingin menyisakan beberapa kenangan agar terlelap bersamaku. 



#1
ARL, 16 Oktober 2015